Keinginan ber-Kesempatan
Agustus sembilan belas sembilan tiga
Setelah mahatari tenggelam
Seorang bayi lahir ke dunia
Meremaja dan terus dewasa
Ia tumbuh beserta ragam realita
Ragam budaya, bahasa dan agama
Jutaan hal terekam mata
Melihat manusia lain sebagai idola
Kesuksesan yang liyan sebagi cita-cita
Ia catat apa yang ia ingat
Meniru apa yang ia setuju
Pada satu malam Juli tengah bulan
tepat dua ribu dua belas tanggal sembilan
Ia merumuskan sebuah keinginan
Setidaknya untuk empat tahun ke depan
Segala kebutuhan ia siapkan
Segala informasi ia kumpulkan
Segala doa ia panjatkan
Namun,
Dengan segala keterbatasan
Ia tidak bisa membuka jalan
Apalagi membuat jalan
Pada akhirnya,
Ia terdiam membungkus catatan
Berisi keinginan tanpa kesempatan
Ia percaya dengan sebuah kalimat
bahwa, "manusia inginkan yang cepat,
tapi, semesta pilihkan yang tepat"
Tiga tahun kemudian,
Keinginannya bertemu kesempatan
Tak ingin begitu saja ia sia-siakan
Kesempatan ia gunakan
Dengan harapan tak terjadi penyesalan
Hari ini, dua ribu dua puluh
Keinginannya dulu sudah ia rengkuh
Kemudian ia menulis keinginan baru
Keinginan mendapat kesempatan
Kesempatan untuk kabul keinginan
Cirebon, 3 Agustus 2020